Kamis, 03 Juli 2014

Kepemimpinan

Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.

Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)

2. Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).

3. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi ( Katz & Kahn,1978:528).
 
4. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46)

5. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)

6. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde social dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking, 1988:153)

7. Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2).


Tipe – tipe kepemimpinan

1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang
menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
· Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat
lain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka.
· Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
· Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
· Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
· Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
· Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
· Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangn
oleh bawahan.

2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin
seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokohtokoh
adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap
kebersamaan.

3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu
daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang
sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaransasaran
apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing
anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa
sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak
bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat
dan martabat manusia.

Syarat pemimpin yang baik

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai
pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang berhasil memang telah
diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat
genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus
menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri
kepemimpinan.
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat
ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :

a) Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas
b) Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
c) Berwibawa dan memiliki daya tarik
d) Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
e) Kemampuan analistis
f) Memiliki daya ingat yang kuat
g) Mempunyai kapasitas integratif
h) Keterampilan berkomunikasi
i) Keterampilan mendidik
j) Personalitas dan objektivitas
k) Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)

Jumat, 18 April 2014

Gedung Tertinggi Indonesia

Wow indonesia akan segera bangun gedung tertinggi di indonesia sekaligus masuk dalam daftar gedung tertinggi di dunia

berikut gedung tertinggi di dunia :

dan berikut rancangan yang sudah di bikin, dan katanya pertamina energy tower akan di bangun di sekitar Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta.

Organisasi Perusahaan

Untuk mengarahkan dan menggerakkan tim kerja dalam organisasi atau perusahaan,pimpinan perusahaan harus menerapkan fungsi manajemen untuk mencaoai tujuan yang telah ditetapkan.

Diantara para ahli manajemen terdapat perbedaan tentang fungsi manajemen. Walaupun demikian terdapat bagian-bagian dari fungsi manajemen yang sama sebgai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti menetapkan tujuan dan cara baik untuk mencapainya. Perencanaaan merupaka kegiatan yang sngat penting dilakukan sebelum kegiatan dimulai karna tanpa perencanaan yang baik, mustahil suatu tujuan dapat dicapai dengan baik. Dengan rencana, bukan saja tujuan yang dapat dicapai, namun membantu menghindari penyelewengan tujuan.

Sebuah rencana dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, dan rencana jangka pendek.

a. Rencana Jangka Panjang
suatu rencana jangka panjang biasanya berkisar untuk lima tahun mendatang atau lebih, atau mungkin beberapa dekade. Rentang waktu perencanaan tiap organisasi bisa bervariasi. Meskipun telah membuat rencana jangka panjang, rencana tersebut harus tetap dipantau untuk melihat kesesuaian dengan situasi yang ada. Yang membuat rencana jangka panjang adalah manajer puncak.

b. Rencana jangka Menengah
Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun. Dalam organisasi, pihak yang membuat rencana jangka menengah adalah manajer tingkat menengah dan manajer lini pertama. Yang termasuk rencana jangka menengah biasanya adalah rencana untuk meningkatkan produktivitas organisasi, rencana memperlebar pasar, dan sebagainya.

c. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek memiliki kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana ini sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari manajer. Sebagai contoh, bagaimana cara mengganti mesin yang rusak dengan cepat atau bagaimana mengganti bahan baku yang habis, bagaimana mencari tenaga bantuan dan lain-lain.

Dalam lingkup organisasi yang lebih besar, untuk menyusun rencana, kita tidak sekedar membaginya dalam rencana jangka pendek, rencana jangka menengah, dan rencana jangka panjang. Kita perlu membuat rencana yang lebih terperinci lagi dengan menggunakan bantuan :

5W + 1H
What = Apa yang akan dikerjakan?
When = Kapan dilaksanakan?
Who = Siapa yang melaksanakan?
Where = Dimana pekerjaan dilakukan?
Why = Mengapa pekerjan dilakukan?
How = Bagaimana cara melakukan kegiatan tesebut?

2. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah menetapkan tujuan dan mengembnagkan rencana, tahap selanjutnya adalah mengorganisasikan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk melaksanakan rencana. Seorang manajer harus bisa mengidentifikasi sumber-sumber daya yang ia miliki dan mengolahnya dengan baik sehingga bisa dipakai untuk melaksanakan rencana.

Pengorganisasian meliputi pengklasifikasian dan pembagian pekerjaan melalui cara-cara sebagai berikut :

a. Menentukan aktivitas kerja yang perlu dikerjakan secara spesifik untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Membagi tugas-tugas tertentu menurut urutan atau struktur yang masuk akal.
c. Memberikan tugas tersebut pada orang atau bagian yang tepat.

3. Pengarahan atau Kepemimpinan (Leading/Directing)
Fungsi dasar manajerial yang ketiga adalah pengarahan atau kepemimpinan. Ada anggapa bahwa sebenarnya pemimpin dengan manajer itu sama. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Seorang pemimpin dapat memimpin kelompok yang tidak teroganisir, namun manajer berada pada sebuah struktur teroganisir yang menciptakan berbagai macam peran.

Beberapa orang menganggap bahwa kepemimpinan adalah hal yang paling penting dan paling menantang dari semua fungsi manajerial yang ada. Kemampuan untuk memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi manajer yang efektif.

Esensi kepemimpinan adalah ketaatan. Dengan kata lain, kemauan seseorang untuk mengikuti kita menjadikan kita seorang pemimpin. Lebih jauh lagi, orang cenderung mengikuti mereka yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan sendiri.

Kepemimpinan dapat diterjemahkan sebagai proses memengaruhi orang sehingga mereka mau bekerja keras dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan kelompok. Seorang manajer harus bisa membujuk dan mengarahkan anak buahnya supaya mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dengan kepemimipinan yang tepat, seorang manajer harus membantu karyawannya bekerja sebaik mungkin.

Ada empat kemampuan yang dibutuhkan dalam masalah kepemimpinan, yaitu sebgai berikut :

a. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh dengan rasa tanggung jawab.
b. Kemamapuan untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki berbagai pendorong motivasi pada setiap waktu dan situasi berbeda.
c. Kemampuan untuk memberi inspirasi.
d. Kemampuan untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi peningkatan motivasi.

Cara yang digunakan seorang pemimpin untuk menggunakan kekuatan yang tersedia guna memimpin yang lain disebut gaya kepemimpinan. Ada banyak gaya kepemimpinan yang digunakan sepanjang sejarah, mulai dari memaksa, mengancam, membujuk, meminta, menyogok, hingga memohon. Meskipun demikian, pada dasarnya gaya kepemimpinan tersebut berkisar antara otoriter hingga free reign.

a. Kepemimipinan Otoriter
pemimpin yang otoriter mempbuat keputusan sendiri tanpa konsultasi dengan pihak lain. Setelah membuat keputusan, mereka mengomunikasikan keputusan itu terhadap bawaha mereka dan menyuruh bawahan mereka untuk menjalankan keputusan itu tanpa ada penolakan.

b. Kepemimpinan Demokratis
pemimpin yang demokratis tidak sekedar membuat keputusan. Mereka akan melibatkan anak buahnya dalam mengambil keputusan, terutama apabila keputusan itu menyangkut permasalahan yang dihadapi anak buahnya. Apabila ada ide atau saran dari anak buahnya, pemimpin yang demokratis akan mendengarkan saran dan ide tersebut.

c. Kepemimpinan Free Reign
pemimpin yang bergaya free reign akan menggunakan sedikit kekuasaan dan akan memberikan kebebasan yang tinggi pada bawahannya untuk melakukan tugas mereka. Dengan demikian sebagian besar keputusan diambil oleh anak buahnya. Pemimpin semacam ini sangat tergantung pada anak buahnya dalam membuat tujuan mereka sendiri dan usaha dalam mencapai tujuan itu sendiri. Mereka menganggap peran mereka sebagai pembantu usaha anak buahnya dengan cara memberikan informasi dan menciptakan lingkungan yang baik. Kepemimpina semacam ini disebut juga laissez faire yang berasal dari bahasa perancis yang berarti “biarkan mereka sendiri”.

4. Pengawasan (Controlling)
Tahap terakhir dari fungsi manajemen adalah pengawasan. Pengawasan dapat diartikan suatu proses unutk menetapkan apakah pekerjaan sudah dilaksanakan, menilai, dan mengoreksi supaya pekerjaan sesuai rencana.

Ketika sebuah organisasi bergerak mencapai tujuan, seorang manajer harus memonitor agar organisasi itu benar-benar bekerja untuk mencapai tujuan. Pengawasan dilakukan terhadap suatu kegiatan untuk mengantisipasi sedini mungkin kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mengurangi kesalahan yang akan terjadi.

Bentuk pengawasan dapat dilakukan melalui pengawasan langsung dan dapat juga secara administrasi. Empat langkah dasar dalam pengawasan, yaitu sebagai berikut :

a. menentukan Standar
Standar, secara sederhana, berarti kriteria performa. Standar merupakan poin-poin tertentu dalam perencanaan yang mengukur performa seseorang sehingga seorang manajer dapat membuat patokan apakah perencanaanya sudah berjalan dengan baik, tanpa harus memperhatikan setiap langkah pelaksanaan rencana itu sendiri.

b. Memonitor Kerja
setelah menentukan standar, manajer dapat memonitor kerja bawahannya. Memonitor pekerjaan tidak harus dilakukan setiap saat. Terkadang, manajer memonitor pada saat-saat yang dianggap penting saja.

c. Membandingkan Hasil kerja Dengan Standar kerja Yang telah Dibuat Untuk Menentukan Adanya Penyimpangan
Setelah momonitor kerja, seorang manajer dapat membandingkan bagaimana hasil kerja bawahannya dengan standar yang dibuatnya.

d. Apabila Terjadi Penyimpangan, Manajer Harus menentukan Penyebabnya dan Memperbaikinya
Koreksi terhadap penyimpangan merupakan poin, yaitu pengawsan dapat dilihat sebagai bagian dari manajemen dan dapat berhubungan dengan fungsi manajemen yang lain. Manajer dapat mengoreksi penyimpangan dengan melihat kembali rencana mereka atau memperbaiki tujuan mereka. Manajer juga dapat mengoreksi kesalahan dengan melihat kembali fungsi di organisasi, atau megoreksi diri sendiri.

(source : anggota IKAPI no. 105/JTE/06)

Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP)

Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) mengintegrasikan internal dan eksternal informasi manajemen di seluruh organisasi, merangkul keuangan / akuntansi , manufaktur , penjualan dan pelayanan, dll sistem ERP mengotomatisasi kegiatan ini dengan terpadu perangkat lunak aplikasi. Its purpose is to facilitate the flow of information between all business functions inside the boundaries of the organization and manage the connections to outside stakeholders. Tujuannya adalah untuk memudahkan aliran informasi antara semua fungsi bisnis di dalam batas-batas organisasi dan mengelola hubungan dengan stakeholder di luar.

sistem ERP dapat dijalankan pada berbagai konfigurasi hardware dan jaringan, biasanya menggunakan database untuk menyimpan data.

ERP systems typically include the following characteristics: sistem ERP biasanya mencakup karakteristik sebagai berikut:

* An integrated system that operates in (next to) real time, without relying on periodic updates. [ citation needed ] Sebuah sistem terpadu yang beroperasi di (sebelah) real time, tanpa bergantung pada update periodik. [ rujukan? ]
* A common database, that supports all applications. Sebuah database yang umum, yang mendukung semua aplikasi.
* A consistent look and feel throughout each module. Sebuah tampilan yang konsisten dan merasa seluruh modul masing-masing.
* Installation of the system without elaborate application/data integration by the Information Technology (IT) department. Instalasi sistem tanpa aplikasi rumit / data integrasi Teknologi Informasi (TI) departemen.

Sejarah
[ edit ] Origin of "ERP" [ sunting ] Asal dari "ERP"

In 1990 Gartner Group first employed the acronym ERP [ 4 ] as an extension of material requirements planning (MRP), later manufacturing resource planning [ 5 ] [ 6 ] and computer-integrated manufacturing . Pada tahun 1990 Gartner Group pertama kali digunakan pada akronim ERP [4] sebagai perluasan dari perencanaan kebutuhan bahan (MRP), kemudian perencanaan sumber daya manufaktur [5] [6] dan -manufaktur komputer terpadu . Without supplanting these terms, ERP came to represent a larger whole, reflecting the evolution of application integration beyond manufacturing. [ 7 ] Not all ERP packages were developed from a manufacturing core. Tanpa menggantikan istilah-istilah ini, ERP datang untuk mewakili keseluruhan yang lebih besar, mencerminkan evolusi integrasi aplikasi luar manufaktur. [7] Tidak semua paket ERP dikembangkan dari inti manufaktur. Vendors variously began with accounting, maintenance and human resources. Vendor beragam dimulai dengan akuntansi, pemeliharaan dan sumber daya manusia. By the mid–1990s ERP systems addressed all core functions of an enterprise. Pada pertengahan 1990-an sistem ERP yang ditujukan semua fungsi inti dari suatu perusahaan. Beyond corporations, governments and non–profit organizations also began to employ ERP systems. [ 8 ] Selain perusahaan, pemerintah dan organisasi non-profit juga mulai mempekerjakan sistem ERP. [8]
[ edit ] Expansion [ sunting ] Ekspansi

ERP systems experienced rapid growth in the 1990s because the year 2000 and the Euro disrupted legacy systems. sistem ERP mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 1990 karena tahun 2000 dan Euro terganggu sistem warisan. Many companies took this opportunity to replace such systems with ERP. Banyak perusahaan mengambil kesempatan ini untuk menggantikan sistem tersebut dengan ERP. This rapid growth in sales was followed by a slump in 1999 after these issues had been addressed. [ 9 ] Hal ini pertumbuhan pesat dalam penjualan diikuti dengan penurunan pada tahun 1999 setelah masalah ini telah diatasi. [9]

ERP systems initially focused on automating back office functions that did not directly affect customers and the general public. Front office functions such as customer relationship management (CRM) dealt directly with customers, or e–business systems such as e–commerce, e–government, e–telecom, and e–finance, or supplier relationship management (SRM) became integrated later, when the Internet simplified communicating with external parties. [ citation needed ] Sistem ERP pada awalnya difokuskan pada otomatisasi back office fungsi yang tidak langsung mempengaruhi nasabah dan masyarakat umum. kantor Front fungsi seperti manajemen hubungan pelanggan (CRM) berurusan langsung dengan pelanggan, atau e-bisnis sistem seperti e-commerce, e-government , e-telekomunikasi, dan e-keuangan, atau pemasok manajemen hubungan (SRM) menjadi terpadu kemudian, ketika Internet disederhanakan berkomunikasi dengan pihak eksternal. [ rujukan? ]

"ERP II" is coined in the early 2000s. "ERP II" adalah diciptakan di tahun 2000-an. It describes web–based software that allows both employees and partners (such as suppliers and customers) real–time access to the systems. Ini menggambarkan perangkat lunak berbasis web yang memungkinkan karyawan dan mitra (seperti pemasok dan pelanggan) real-time akses ke sistem. "Enterprise application suite" is an alternate name such systems. [ citation needed ] "Enterprise suite aplikasi" adalah nama alternatif sistem tersebut. [ rujukan? ]
[ edit ] Components [ sunting ] Komponen

* Transactional database Transaksional database
* Management portal/ dashboard Manajemen portal / dashboard
* Business intelligence system Bisnis intelijen sistem
* Customizable reporting Customizable pelaporan
* External access via technology such as web services Eksternal akses melalui teknologi seperti layanan web
* Search Cari
* Document management Manajemen dokumen
* Messaging/chat/ wiki Pesan / chatting / wiki
* Workflow management Workflow manajemen

[ edit ] Best practices [ sunting ] Praktek-praktek terbaik

Best practices are incorporated into most ERP systems. Praktek-praktek terbaik digabungkan ke dalam sistem ERP yang paling. This means that the software reflects the vendor's interpretation of the most effective way to perform each business process. Ini berarti bahwa perangkat lunak mencerminkan penafsiran vendor cara yang paling efektif untuk melakukan setiap proses bisnis. Systems vary in the convenience with which the customer can modify these practices. [ 10 ] Companies that implemented industry best practices reduced time–consuming project tasks such as configuration, documentation, testing and training. Sistem bervariasi dalam kenyamanan dengan yang pelanggan dapat mengubah petunjuk. [10] Perusahaan yang praktik industri terbaik diimplementasikan berkurang mengkonsumsi proyek tugas-time seperti konfigurasi,, pengujian dokumentasi dan pelatihan. In addition, best practices reduced risk by 71% when compared to other software implementations. [ 11 ] Selain itu, praktik terbaik mengurangi risiko dengan 71% jika dibandingkan dengan implementasi perangkat lunak lain. [11]

The use of best practices eases compliance with requirements such as IFRS , Sarbanes-Oxley , or Basel II . Penggunaan praktik terbaik memudahkan pemenuhan persyaratan seperti IFRS , Sarbanes-Oxley , atau Basel II . They can also help comply with de facto industry standards, such as electronic funds transfer . Mereka juga dapat membantu memenuhi standar industri de facto, seperti transfer dana elektronik . This is because the procedure can be readily codified within the ERP software and replicated with confidence across multiple businesses who share that business requirement. [ citation needed ] Hal ini karena prosedur dapat dengan mudah dikodifikasi dalam perangkat lunak ERP dan direplikasi dengan keyakinan di beberapa bisnis yang berbagi kebutuhan bisnis. [ rujukan? ]
[ edit ] Modularity [ sunting ] Modularity

Most systems are modular to permit automating some functions but not others. Kebanyakan sistem yang modular untuk mengijinkan mengotomatisasi beberapa fungsi tetapi tidak lain. Some common modules, such as finance and accounting are adopted by nearly all users; others such as human resource management are not. Beberapa modul yang umum, seperti keuangan dan akuntansi yang diadopsi oleh hampir semua pengguna; lain seperti manajemen sumber daya manusia tidak. A service company for example likely has no need for a manufacturing module. Sebuah perusahaan jasa misalnya mungkin tidak membutuhkan untuk modul manufaktur. Other companies already have a system that they believe to be adequate. Perusahaan-perusahaan lain sudah memiliki sistem yang mereka percaya untuk menjadi memadai. Generally speaking, the greater the number of modules selected, the greater the integration benefits, but also the increase in costs, risks and changes involved. [ citation needed ] Secara umum, semakin besar jumlah modul dipilih, semakin besar manfaat integrasi, tetapi juga peningkatan biaya, risiko dan perubahan yang terlibat [. rujukan? ]
[ edit ] Connectivity to plant floor information [ sunting ] Konektivitas ke pabrik informasi lantai

ERP systems connect to real–time data and transaction data in a variety of ways. sistem ERP terhubung ke data real-time dan data transaksi dalam berbagai cara. These systems are typically configured by systems integrators , who bring unique knowledge on process, equipment, and vendor solutions. Sistem ini biasanya dikonfigurasi oleh integrator sistem , yang membawa pengetahuan yang unik dalam proses, peralatan, dan solusi vendor.

Direct integration —ERP systems connectivity (communications to plant floor equipment) as part of their product offering. Langsung integrasi-ERP sistem konektivitas (komunikasi ke lantai peralatan pabrik) sebagai bagian dari penawaran produk mereka. This requires the vendors to offer specific support for the plant floor equipment that their customers operate. Ini membutuhkan vendor untuk menawarkan dukungan khusus untuk peralatan lantai pabrik bahwa pelanggan mereka beroperasi. ERP vendors must be expert in their own products, and connectivity to other vendor products, including competitors. ERP vendor harus ahli dalam produk mereka sendiri, dan konektivitas untuk produk vendor lainnya, termasuk para pesaing.

Database integration —ERP systems connect to plant floor data sources through staging tables in a database. Database integrasi-ERP sistem terhubung ke pabrik lantai sumber data melalui pementasan tabel dalam database. Plant floor systems deposit the necessary information into the database. sistem lantai Tanaman deposit informasi yang diperlukan ke dalam database. The ERP system reads the information in the table. Sistem ERP membaca informasi dalam tabel. The benefit of staging is that ERP vendors do not need to master the complexities of equipment integration. Manfaat dari pementasan adalah bahwa ERP vendor tidak perlu menguasai kompleksitas integrasi peralatan. Connectivity becomes the responsibility of the systems integrator . Konektivitas menjadi tanggung jawab integrator sistem .

Enterprise appliance transaction modules (EATM) —These devices communicate directly with plant floor equipment and with the ERP system via methods supported by the ERP system. alat modul transaksi Enterprise (EATM)-Alat ini berkomunikasi langsung dengan lantai peralatan pabrik dan dengan sistem ERP melalui metode didukung oleh sistem ERP. EATM can employ a staging table, Web Services, or system–specific program interfaces ( APIs ). EATM dapat menggunakan meja pementasan, Web Services, atau khusus program-sistem antarmuka ( API ). The benefit of an EATM is that it offers an off–the–shelf solution. Manfaat dari suatu EATM adalah bahwa hal itu menawarkan solusi off-the-rak.

Custom–integration solutions —Many system integrators offer custom solutions. Custom-integrasi Banyak sistem integrator-solusi menawarkan solusi kustom. These systems tend to have the highest level of initial integration cost, and can have a higher long term maintenance and reliability costs. Sistem ini cenderung memiliki tingkat tertinggi biaya integrasi awal, dan dapat memiliki pemeliharaan yang lebih tinggi jangka panjang dan biaya kehandalan. Long term costs can be minimized through careful system testing and thorough documentation. biaya jangka panjang dapat diminimalkan melalui pengujian sistem dokumentasi hati-hati dan menyeluruh. Custom–integrated solutions typically run on workstation or server class computers. Custom-solusi terpadu biasanya dijalankan pada komputer kelas workstation atau server.

Standard protocols — Communications drivers are available for plant floor equipment and separate products have the ability to log data to staging tables. Standar protokol - driver Komunikasi yang tersedia untuk lantai peralatan pabrik dan produk yang terpisah memiliki kemampuan untuk log data ke tabel pementasan. Standards exist within the industry to support interoperability between software products, the most widely known being OPC [ 12 ] Ada standar dalam industri untuk mendukung interoperabilitas antara produk perangkat lunak, secara luas dikenal sebagai OPC paling [12]
[ edit ] Implementation [ sunting ] Implementasi

ERP's scope usually implies significant changes to staff work practices. [ 13 ] Generally, three types of services are available to help implement such changes—consulting, customization, and support. [ 13 ] Implementation time depends on business size, number of modules, customization, the scope of process changes, and the readiness of the customer to take ownership for the project. Teman-lingkup ERP biasanya menyiratkan perubahan signifikan terhadap praktik kerja staf. [13] Secara umum, tiga jenis layanan yang tersedia untuk membantu mengimplementasikan perubahan-konsultasi, kustomisasi, dan dukungan. [13] waktu Pelaksanaan tergantung pada ukuran usaha, jumlah modul, kustomisasi , ruang lingkup perubahan proses, dan kesiapan pelanggan untuk mengambil kepemilikan untuk proyek. Modular ERP systems and can be implemented in stages. Modular sistem ERP dan dapat dilaksanakan secara bertahap. The typical project for a large enterprise consumes about 14 months and requires around 150 consultants. [ 14 ] Small projects can require months; multinational and other large implementations can take years. [ citation needed ] Customization can substantially increase implementation times. [ 14 ] Proyek khas untuk sebuah perusahaan besar mengkonsumsi sekitar 14 bulan dan membutuhkan sekitar 150 konsultan. [14] proyek kecil dapat meminta bulan, dan lainnya dapat implementasi besar mengambil tahun. multinasional [ rujukan? Customization dapat meningkatkan secara substansial implementasi. kali] [14]

Implementing ERP software can overwhelm inexperienced technicians. Menerapkan perangkat lunak ERP dapat membanjiri teknisi berpengalaman. As a result, hiring professionally trained consultants to implement these systems is common. [ citation needed ] Consulting firms typically provide three areas of professional services: consulting, customization, and support. Akibatnya, menyewa konsultan profesional terlatih untuk menerapkan sistem ini adalah umum [. rujukan? ] Consulting perusahaan biasanya menyediakan tiga bidang layanan profesional: konsultasi, kustomisasi, dan dukungan. The client organization can also employ independent program management , business analysis , change management , and UAT specialists to ensure their business requirements remain a priority during implementation. [ citation needed ] Organisasi klien juga dapat mempekerjakan independen manajemen program , analisa bisnis , manajemen perubahan , dan UAT spesialis untuk memastikan persyaratan bisnis mereka tetap prioritas selama pelaksanaan. [ rujukan? ]
[ edit ] Process preparation [ sunting ] Proses persiapan

Implementing ERP typically requires changing existing business processes. [ 15 ] Poor understanding of needed process changes prior to starting implementation is a main reason for project failure. [ 16 ] It is therefore crucial that organizations thoroughly analyze business processes before implementation. Menerapkan ERP biasanya memerlukan perubahan proses bisnis yang ada. [15] Rendahnya pemahaman tentang proses perubahan yang diperlukan sebelum memulai penerapan merupakan alasan utama kegagalan proyek. [16] Oleh karena itu penting bahwa organisasi secara menyeluruh menganalisis proses bisnis sebelum diterapkan. This analysis can identify opportunities for process modernization. Analisis ini dapat mengidentifikasi peluang untuk proses modernisasi. It also enables an assessment of the alignment of current processes with those provided by the ERP system. Hal ini juga memungkinkan penilaian penyelarasan proses saat ini dengan yang disediakan oleh sistem ERP. Research indicates that the risk of business process mismatch is decreased by: Penelitian menunjukkan bahwa risiko mismatch proses bisnis berkurang oleh:

* linking current processes to the organization's strategy; menghubungkan proses saat ini terhadap strategi organisasi;
* analyzing the effectiveness of each process; menganalisis efektivitas tiap proses;
* understanding exising automated solutions. memahami solusi otomatis exising.

ERP implementation is considerably more difficult (and politically charged) in decentralized organizations, because they often have different processes, business rules, data semantics, authorization hierarchies and decision centers. This may require migrating some business units before others, delaying implementation to work through the necessary changes for each unit, possibly reducing integration (eg linking via Master data management ) or customizing the system to meet specific needs. [ citation needed ] implementasi ERP adalah jauh lebih sulit (dan politis) dalam organisasi terdesentralisasi, karena mereka sering memiliki proses yang berbeda, aturan bisnis, semantik data, hirarki otorisasi dan pusat-pusat keputusan. [19] Hal ini mungkin membutuhkan migrasi beberapa unit bisnis sebelum orang lain, menunda implementasi bekerja melalui perubahan yang diperlukan untuk setiap unit, dan mengurangi integrasi (misalnya menghubungkan melalui pengelolaan data Master ) atau menyesuaikan sistem untuk memenuhi kebutuhan spesifik. [ rujukan? ]

A potential disadvantage is that adopting "standard" processes can lead to a loss of competitive advantage. Kelemahan potensial adalah bahwa mengadopsi "standar" proses dapat menyebabkan hilangnya keunggulan kompetitif. While this has happened, losses in one area often offset by gains in other areas, increasing overall competitive advantage. [ 20 ] [ 21 ] Sementara hal ini terjadi, kerugian di satu daerah sering diimbangi oleh keuntungan di bidang lain, meningkatkan keunggulan kompetitif secara keseluruhan. [20] [21]
[ edit ] Configuration [ sunting ] Konfigurasi

Configuring an ERP system is largely a matter of balancing the way the customer wants the system to work with the way it was designed to work. Konfigurasi sistem ERP adalah sebagian besar masalah menyeimbangkan cara pelanggan menginginkan sistem untuk bekerja dengan cara ia dirancang untuk bekerja. ERP systems typically build many changeable parameters that modify system operation. sistem ERP biasanya membangun parameter diubah banyak yang memodifikasi sistem operasi. For example, an organization can select the type of inventory accounting— FIFO or LIFO —to employ, whether to recognize revenue by geographical unit, product line, or distribution channel and whether to pay for shipping costs when a customer returns a purchase. [ citation needed ] Sebagai contoh, suatu organisasi dapat memilih jenis persediaan akuntansi- FIFO atau LIFO -untuk mempekerjakan, apakah akan mengakui pendapatan dalam unit geografis, lini produk, atau saluran distribusi dan apakah untuk membayar biaya pengiriman ketika seorang pelanggan membeli kembali. [ kutipan diperlukan ]
[ edit ] Customization [ sunting ] Customization

When the system doesn't offer a particular feature, the customer can rewrite part of the code, or interface to an existing system. Ketika sistem tidak menawarkan fitur tertentu, pelanggan dapat menulis ulang bagian dari kode, atau interface ke sistem yang ada. Both options add time and cost to the implementation process and can dilute system benefits. Kedua opsi menambah waktu dan biaya untuk proses implementasi dan bisa mencairkan manfaat sistem. Customization inhibits seamless communication between suppliers and customers who use the same ERP system uncustomized. [ citation needed ] Kustomisasi menghambat kelancaran komunikasi antara pemasok dan pelanggan yang menggunakan sistem ERP yang sama uncustomized. [ rujukan? ]

Key differences between customization and configuration include: Kunci perbedaan antara kustomisasi dan konfigurasi meliputi:

* Customization is always optional, whereas the software must always be configured before use (eg, setting up cost/profit center structures, organisational trees, purchase approval rules, etc.) Kustomisasi selalu opsional, sedangkan perangkat lunak selalu harus dikonfigurasi sebelum digunakan (misalnya, pengaturan biaya / struktur pusat laba, pohon organisasi, aturan pembelian persetujuan, dll)
* The software was designed to handle various configurations, and behaves predictably any allowed configuration. Perangkat lunak ini dirancang untuk menangani berbagai konfigurasi, dan berperilaku diduga konfigurasi diperbolehkan.
* The effect of configuration changes on system behavior and performance is predictable and is the responsibility of the ERP vendor. Pengaruh perubahan konfigurasi pada perilaku sistem dan kinerja yang dapat diprediksi dan merupakan tanggung jawab dari vendor ERP. The effect of customization is less predictable, is the customer's responsibility and increases testing activities. Pengaruh kustomisasi kurang dapat diprediksi, adalah tanggung jawab pelanggan dan meningkatkan kegiatan pengujian.
* Configuration changes survive upgrades to new software versions. Konfigurasi perubahan bertahan upgrade ke versi software baru. Some customizations (eg code that uses pre–defined "hooks" that are called before/after displaying data screens) survive upgrades, though they require retesting. Beberapa penyesuaian (misalnya, kode yang menggunakan pre-defined "kait" yang disebut sebelum / setelah menampilkan layar data) bertahan upgrade, meskipun mereka membutuhkan pengujian ulang. Other customizations (eg those involving changes to fundamental data structures) are overwritten during upgrades and must be reimplemented. Kustomisasi lain (misalnya yang melibatkan perubahan untuk struktur data dasar) yang ditimpa selama upgrade dan harus reimplemented.

Customization can be expensive and complicated, and can delay implementation. Kustomisasi bisa mahal dan rumit, dan dapat menunda implementasi. Nevertheless, customization offers the potential to obtain competitive advantage vis a vis companies using only standard features. Namun demikian, kustomisasi menawarkan potensi untuk memperoleh keunggulan kompetitif vis a vis perusahaan hanya menggunakan fitur standar.
[ edit ] Extensions [ sunting ] Ekstensi

ERP systems can be extended with third–party software. sistem ERP dapat diperpanjang dengan perangkat lunak pihak ketiga. ERP vendors typically provide access to data and functionality through published interfaces. ERP vendor biasanya menyediakan akses ke data dan fungsionalitas melalui antarmuka diterbitkan. Extensions offer features such as: [ citation needed ] Ekstensi menawarkan fitur seperti: [ rujukan? ]

* archiving, reporting and republishing; pengarsipan, pelaporan dan publikasi ulang;
* capturing transactional data, eg using scanners , tills or RFID menangkap data transaksional, misalnya menggunakan scanner , untiik atau RFID
* access to specialized data/capabilities, such as syndicated marketing data and associated trend analytics. akses ke data khusus / kemampuan, seperti data pemasaran dan analisis tren sindikasi terkait.

[ edit ] Data migration [ sunting ] migrasi data

Data migration is the process of moving/copying and restructuring data from an existing system to the ERP system. migrasi data adalah proses pemindahan / menyalin dan restrukturisasi data dari sistem yang ada ke sistem ERP. Migration is critical to implementation success and requires significant planning. Migrasi sangat penting untuk kesuksesan implementasi dan membutuhkan perencanaan yang signifikan. Unfortunately, since migration is one of the final activities before the production phase, it often receives insufficient attention. Sayangnya, karena migrasi adalah salah satu kegiatan akhir sebelum tahap produksi, sering menerima perhatian cukup. The following steps can structure migration planning: [ 22 ] Langkah-langkah berikut dapat struktur perencanaan migrasi: [22]

* Identify the data to be migrated Mengidentifikasi data yang akan bermigrasi
* Determine migration timing Menentukan waktu migrasi
* Generate the data templates Menghasilkan data template
* Freeze the toolset Freeze toolset yang
* Decide on migration-related setups Memutuskan migrasi terkait setup
* Define data archiving policies and procedures Tentukan data pengarsipan kebijakan dan prosedur

[ edit ] Consultants [ sunting ] Konsultan

Many organizations do not have sufficient internal skills to implement ERP. Banyak organisasi tidak memiliki keterampilan internal yang cukup untuk melaksanakan ERP. Typically, an outside consulting team is responsible for the ERP implementation including selecting the vendor, planning, training, configuring/customizing, testing, implementation, delivery. [ citation needed ] Examples of other services include writing process triggers and custom workflows; specialist advice to improve how the ERP is used in the business; system optimization; custom reports; complex data extracts or implementing Business Intelligence . [ citation needed ] Biasanya, tim konsultan luar bertanggung jawab atas implementasi ERP termasuk memilih vendor, perencanaan, pelatihan, mengkonfigurasi / mengkustomisasi, pengujian, implementasi, pengiriman [. rujukan? ] Contoh layanan lain termasuk proses penulisan memicu dan alur kerja adat; spesialis nasihat kepada meningkatkan bagaimana ERP digunakan dalam bisnis; optimasi sistem, laporan kustom; ekstrak data yang kompleks atau menerapkan Business Intelligence [. rujukan? ]

For mid–sized companies, the cost of the implementation typically ranges from 1–2x the software's list price. Untuk perusahaan ukuran menengah, biaya implementasi biasanya berkisar antara 1-2x daftar harga perangkat lunak. Large companies, and especially those with multiple sites or countries, may spend 3–5x. [ citation needed ] Perusahaan-perusahaan besar, dan khususnya mereka dengan beberapa situs atau negara, dapat menghabiskan 3-5x. [ rujukan? ]

Unlike most single–purpose applications, ERP packages typically include source code and a vendor–supported development environment for customizing and extending the delivered code. [ citation needed ] Tidak seperti aplikasi tunggal-tujuan yang paling, ERP paket biasanya mencakup kode sumber dan vendor-didukung lingkungan pengembangan untuk mengubah dan memperluas kode disampaikan. [ rujukan? ]
[ edit ] Comparison to special–purpose applications [ sunting ] Perbandingan untuk-tujuan aplikasi khusus
[ edit ] Advantages [ sunting ] Keuntungan

The fundamental advantage of ERP is that integrating the myriad processes by which businesses operate saves time and expense. Keuntungan dasar ERP adalah yang mengintegrasikan berbagai proses dengan mana bisnis beroperasi menghemat waktu dan biaya. Decisions can be quicker and with fewer errors. Keputusan akan lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan. Data becomes visible across the organization. Data menjadi terlihat di seluruh organisasi. Tasks that benefit from this integration include: [ citation needed ] Tugas yang manfaat dari integrasi ini meliputi: [ rujukan? ]

* Sales forecasting, which allows inventory optimization Peramalan penjualan, yang memungkinkan optimasi persediaan
* Order tracking, from acceptance through fulfillment Order pelacakan, dari penerimaan melalui pemenuhan
* Revenue tracking, from invoice through cash receipt Pendapatan pelacakan, dari faktur melalui penerimaan kas
* Matching purchase orders (what was ordered), inventory receipts (what arrived), and costing (what the vendor invoiced) Pencocokan pesanan pembelian (apa yang diperintahkan), penerimaan persediaan (apa yang tiba), dan biaya (apa yang penjual faktur)

ERP systems centralize business data. ERP sistem sentralisasi data bisnis. Benefits of this include: Manfaat ini termasuk:

* Eliminates synchronizing changes between multiple systems—consolidation of finance, marketing and sales, human resource, and manufacturing applications Menghilangkan sinkronisasi perubahan-konsolidasi antara beberapa sistem keuangan, pemasaran dan penjualan, sumber daya manusia, dan aplikasi manufaktur
* Enables standard product naming/coding . Memungkinkan standar penamaan produk / coding .
* Provides comprehensive enterprise view (no "islands of information"). Menyediakan melihat perusahaan yang komprehensif (tanpa "pulau-pulau informasi"). Makes real–time information available to management anywhere, anytime to make proper decisions. Membuat real-time informasi yang tersedia bagi manajemen di mana saja, kapan saja untuk membuat keputusan yang tepat.
* Protects sensitive data by consolidating multiple security systems into a single structure. [ 23 ] Melindungi data sensitif dengan mengkonsolidasikan sistem keamanan ganda menjadi struktur tunggal. [23]

[ edit ] Disadvantages [ sunting ] Kekurangan

* Customization is problematic. Kustomisasi bermasalah.
* Re–engineering business processes to fit the ERP system may damage competitiveness and/or divert focus from other critical activities Rekayasa ulang proses bisnis agar sesuai dengan sistem ERP dapat merusak daya saing dan / atau mengalihkan fokus dari aktivitas kritis lainnya
* ERP can cost more than less integrated and/or less comprehensive solutions. ERP dapat biaya lebih dari kurang terintegrasi dan / atau solusi komprehensif kurang.
* High switching costs increase vendor negotiating power vis a vis support, maintenance and upgrade expenses. Tinggi switching meningkatkan biaya negosiasi vendor daya vis a vis dukungan, biaya pemeliharaan dan upgrade.
* Overcoming resistance to sharing sensitive information between departments can divert management attention. Mengatasi resistensi terhadap informasi sensitif sharing antar departemen dapat mengalihkan perhatian manajemen.
* Integration of truly independent businesses can create unnecessary dependencies. Integrasi benar-benar bisnis yang independen dapat menciptakan dependensi yang tidak perlu.
* Extensive training requirements take resources from daily operations. persyaratan pelatihan ekstensif mengambil sumber daya dari operasi sehari-hari.

Memaknai Kemenangan dan Kekalahan

Dalam setiap pertempuran selalu ada yang menang dan selalu ada yang kalah, dan masing-masing didalamnya tersimpan makna. Makna yang hanya bisa diterima dan dimaknai oleh yang mengalami. Si Kalah akan menerima makna dan memaknai kekalahannya, dan Si Menang akan menerima makna dan memaknai kemenangannya. Namun, dalam beberapa kejadian, atau banyak sekali kejadian, seringkali Si Menang tidak hanya memaknai kemenangannya, tetapi juga akan memaknai kekalahan Si Kalah dan demikian pula sebaliknya--saya namakan ini pemaknaan silang. Fenomena pemaknaan silang ini, menurut saya, adalah sebuah kekeliruan yang besar, karena memaknai sesuatu yang tidak kita alami akan menggiring kita pada sesat makna, seperti kita menilai sebuah pensil dari pengalaman kita melihat sebuah ballpoint atau buku gambar. Dalam konteks kejadian, kita memaknai makan setelah kita buang air (contoh-contoh ini sebenarnya juga menyesatkan).

Kembali ke Si Menang (SM) dan Si Kalah (SK). Ketika SM memaknai peristiwa yang dialami SK, akan memicu pemaknaan dimana SK akan menilai kekalahan SM dari kemenangannya. Dengan kata lain, akan muncul penafsiran seperti, "dia kalah karena dia lalai untuk...", "dia kalah karena dulu dia...", dan yang paling populer sekarang adalah "dia gagal karena dia mewakili golongan tertentu". Dengan kata lain pemaknaan yang dilakukan adalah perbandingan atas keberhasilannya, atau apa yang kita lakukan dan dia yang tidak lakukan. Coba cermati, penafsiran pertama sebenarnya pembanding atas dengan, "kita menang karena kita berhasil untuk...", kedua sebenarnya "kita menang karena kita dulu...", dan terakhir "kita menang karena kita tidak mewakili golongan terntentu". Pemaknaan sesat ini berlaku pula sebaliknya.

Agar tulisan ini lebih bisa dimengerti, mari kita arahkan denganbeberapa  pertanyaan berikut,
pertama, mengapa pemaknaan silang bisa memicu sesat makna?

Pemaknaan silang bisa memicu sesat makna karena pertimbangan yang dilakukan untuk memaknai sebuah kejadian hanya dilakukan dari satu sisi, mengapa? karena sisi yang lain belum pernah dialami. Sangat tidak mungkin kita mempertimbangkan membeli jeruk jika kita tidak pernah melihat dan mengetahui jeruk. Dalam kasus menang dan kalah, SM tidak pernah mengalami kondisi yang dialami SK. Mungkin memang, kasus menang kalah memang sering terjadi, tetapi keadaan dimana kita menang dan kalah tidak pernah sama.  Jadi sangat mustahil untuk secara penuh mengetahui mengapa dia menang dan mengapa dia kalah di suatu waktu.

Kedua, bagaimana pemaknaan seharusnya dilakukan?

Pemaknaan seharusny dilakukan berdasarkan kejadian yang sudah dialami oleh diri sendiri. Dengan kata lain, sebelum melakukan pemaknaan terhadap orang lain yang harus dipertimbangkan lebih dahulu apakah kita pernah mengalami kejadian tersebut dalam keadaan yang sama persis dengan keadaan yang dialami oleh orang itu. Jika kembali dengan kejadian menang dan kalah, apakah SM sebelumnya pernah mengalami kekalahan dengan posisi seperti SK saat dia kalah saat ini. Jika belum, jauhi pemaknaan atasnya.

Ketiga, apakah ini berarti pemaknaan atas orang lain dan kejadian yang dia alami tidak boleh dilakukan?

Tidak, pemaknaan atas orang lain dan kejadian atasnya boleh dilakukan, tapi tetap pertimbangkan apakah pemaknaan yang akan (atau sudah) dilakukan telah mempertimbangkan sisi lain, atau telah memenuhi jawaban dari pertanyaan kedua. Jika tidak, alangkah lebih baik tidak dilakukan.

Dari semua penjabaran diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa pemaknaan silang itu jelek. Dan berbagai istilah yang saya perkenalkan diatas hanya untuk kejadian SM dan SK. untuk kejadian lain belum saya coba dan pikirkan. Jika anda ingin melakukannya, silahkan.

sumber : http://rijensaakbar.blogspot.com

Kamis, 10 April 2014

Albert Einstein, Ras Lyran dan Bencana Global Nabi Nuh

Dalam sebuah wawancara, Albert Einstein, menyatakan keyakinannya akan keberadaan “piring-piring terbang” atau UFO. Dan ia memperkirakan pesawat-pesawat itu, diawaki oleh manusia, yang berasal dari Planet lain (Alien). Menurutnya, mereka adalah keturunan dari manusia-manusia, yang dahulu pernah tinggal di bumi, 20.000 tahun yang lalu (sumber : “Makhluk-Makhluk yang turun dari Langit”, karangan Anis Mansour dan “Timeless Earth”, karangan Peter Kolosimo).

Pendapat Albert Einstein, ini nampaknya sejalan dengan pendapat Nazwar Syamsu, seperti tertulis di dalam Buku Serialnya “Tauhid dan Logika”, beliau meyakini dimasa sebelum Bencana Nuh (diperkirakan pada masa 13.000 tahun yang lalu, silahkan baca, Patung Sphinx, Bukti Arkeologis Bencana Nuh 13.000 tahun yang silam), Bani Adam telah mencapai kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi, dan telah mengenal teknologi penerbangan antar planet.
Kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia ini, sangatlah wajar karena Peradaban Bani Adam di Bumi,mungkin telah mencapai jutaaan tahun. Sebagai salah satu contohnya, Jembatan Penyebrangan (Rama Bridge) yang dibikin pasukan kera, untuk Sri Rama, menyeberang ke Alengka, setelah dites dengan kadar isotop sudah berumur 1.700.000 tahun (Sumber : Mencari Penghuni Langit (Grup Facebook).
Berdasarkan pendapat Albert Einstein dan Nazwar Syamsu di atas, sangat mungkin pada sekitar 20.000 tahun yang lalu, Umat Manusia telah mencoba menjajaki kehidupan di Planet-Planet di luar Bumi, dan telah melakukan migrasi besar-besaran (Migrasi Akbar), serta telah membentuk komunitas yang dikenali oleh Ahli Ufologi, sebagai Ras Lyran (Pendapat ini, agak berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa Ras Lyran, telah meninggalkan bumi pada ratusan juta tahun yang silam).
Jika kita kembali ke masa 20.000 tahun yang silam, diperoleh informasi dimasa itu, terdapat 2 (dua) Peradaban Besar, yaitu Dinasti Rama (Berada Tanah India) dan Bangsa Lemuria (Diperkirakan berada di sebelah timur Nusantara). Dari ke-2 Peradaban ini, Bangsa Lemuria dikisahkan bermigrasi di luar bumi, untuk menghindari peperangan.
Kuat dugaan Bangsa Lemurian ini-lah, yang menjadi cikal bakal Ras Lyran (Pendapat ini, nampaknya bertolak belakang dengan Pendapat yang menyatakan Bangsa Lemuria berasal dari Keturunan Ras Lyran). Bukti bahwa Ras Manusia dibumi, lebih tua dari Ras Lyran, bisa terlihat dari beraneka-ragamnya etnis, warna kulit dan budaya yang terdapat di Bumi, jika dibandingkan Ras Lyran, yang menurut Ahli Ufologi, memiliki persamaan budaya dan ciri fisik, antara satu dengan lainnya.

Ketika di Bumi terjadi Bencana Global Nuh, yang mengakibatkan umat manusia kembali kepada peradaban primitifBangsa Lemurian, yang berada sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi (Constellation of Lyra), tidak merasakan dampaknya. Bangsa ini, masih memiliki teknologi yang sangat tinggi.
Bahkan sebagian dari mereka, ada yang kembali ke Bumi, membangun Peradaban Atlantis (Diperkirakan berada di dataran Sundaland). Namun Peradaban ini tidak berlangsung lama, pada sekitar 11.600 tahun yang lalu (menurut catatan Plato), peradaban ini musnah dihancurkan gelombang air laut dalam satu malam (Sumber : Teori Iwak Belido dan Sejarah Tenggelamnya Sundaland).

Makhluk Ajaib dalam Kitab Imam al Qazwini

Imam Zakariya al-Qazwini atau  Zakariya ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Yahya al-Qazwini, adalah seorang ahli Fisika, Geografi, Astronomi serta Kosmologi. Beliau dilahirkan di Kota Qazwin Persia, pada tahun 1203 M.
Melalui bukunya yang berjudul Aja’ib al-makhluqat wa Gharaib al-Mawjudat, beliau bercerita tentang keberadaan makhluk-makhluk unik.
Makhluk-makhluk tersebut antara lain :
1. Ya’juj Ma’juj.
ﻳﺎﺟﻮﺝ ﻭﻣﺄﺟﻮﺝ ﻭﻫﻢ ﺃﻣﻢ ﻻﻳﺤﺼﻴﻬﻢ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻃﻮﻝ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻧﺼﻒ ﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﻧﻴﺎﺏ ﻛﻤﺎ ﻟﻠﺴﺒﺎﻉ
ﻭﻣﺨﺎﻟﻴﺐ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﻷﻇﻔﺎﺭ ﻭﻫﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺸﻌﺮ
makhajaib1
Mereka adalah umat yang tidak bisa dihitung jumlahnya, kecuali Allah Ta’ala. Tinggi mereka adalah separuh tinggi seorang pria, mereka memiliki taring sebagaimana taring binatang buas, cakar di kuku-kuku mereka, dan berbulu lebat.
2. Kaum di salah satu gunung dekat tempat yang tutup oleh Dzul Qornain.
ﺃﻣﺔ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺠﺒﺎﻝ ﺑﻘﺮﺏ ﺳﺪ ﺍﻹﺳﻜﻨﺪﺭ ﻗﺼﺎﺭ ﺍﻟﻘﺪﻭﺩ ﻋﺮﺍﺽ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﺳﻮﺩ ﺍﻟﺠﻠﻮﺩ ﻓﻴﻬﺎ ﻧﻘﻂ ﺑﻴﺾ ﻭﺻﻔﺮ
ﻃﻮﻝ ﻛﻞ ﺍﺣﺪ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺷﺒﺎﺭ ﻳﺘﻮﺣﺸﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻼﺋﻖ ﻭﻳﺘﺴﻠﻘﻮﻥ ﺍﻷﺷﺠﺎﺭ
makhajaib2b
Berpostur pendek berwajah lebar dan berkulit hitam yang terdapat bintik-bintik putih atau kuning, tinggi mereka adalah 5 jengkal, mereka suka memangsa makhluk hidup dan memanjat pepohonan.
3. Kaum di kepulauan benua afrika berbentuk seperti manusia.
ﺍﻣﺔ ﺑﺠﺰﻳﺮﺓ ﺍﻟﺰﻧﺞ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭﺓ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﺘﻜﻠﻤﻮﻥ ﺑﻜﻼﻡ ﻻﻳﻔﻬﻢ ﻭﻳﺄﻛﻠﻮﻥ ﻭﻳﺸﺮﺑﻮﻥ ﻛﺎﻻﻧﺴﺎﻥ ﻭﻟﻬﻢ ﺃﺟﻨﺤﺔ
ﻳﻄﻴﺮﻭﻥ ﺑﻬﺎ ﻭﻫﻢ ﺑﻴﺾ ﺳﻮﺩ ﻭﺧﻀﺮ
makhajaib3
makhajaib10
Berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti, mereka makan dan minum layaknya manusia, mereka juga memiliki sayap untuk terbang, warna kulit mereka ada yang putih, hitam, dan hijau
4. Kaum disebagian jazirah bahr.
ﺍﻣﺔ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺟﺰﺍﺋﺮ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﻭﺟﻮﻫﻬﻢ ﻛﻮﺟﻮﻩ ﺍﻟﻜﻼﺏ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺃﺑﺪﺍﻧﻬﻢ ﻛﺒﺪﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﺘﻘﻮﺗﻮﻥ ﺑﺜﻤﺎﺭ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺠﺰﻳﺮﺓ
ﻓﺈﻥ ﻭﺟﺪﻭﺍ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﺍﻛﻠﻮﻩ
makhajaib7
Wajah mereka seperti anjing tubuh mereka seperti manusia, mereka memakan buah-buahan di pulau tersebut, namun apabila mereka menemukan hewan maka mereka akan memakannya
5. Kaum berkepala manusia dan berbadan ular
ﺃﻣﺔ ﺭﺅﻭﺳﻬﺎ ﺭﺅﻭﺱ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﺑﺪﺍﻧﻬﺎ ﺍﺑﺪﺍﻥ ﺍﻟﺤﻴﺎﺕ
makhajaib5a
6. Kaum di jazirah Romini
ﺃﻣﻮ ﺑﺠﺰﻳﺮﺓ ﺍﻟﺮﺍﻣﻨﻲ ﻋﺮﺍﺓ ﻻﻳﻔﻬﻢ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﺷﺒﻴﻪ ﺑﺎﻟﺼﻐﻴﺮ ﻃﻮﻝ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﺒﺎﺭ ﻭﻟﻬﻢ ﺷﻌﻮﺭ ﻭﺯﻏﺐ
ﺃﺣﻤﺮ
makhajaib8
Mereka hidup telanjang dan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti, mereka menyerupai anak kecil dengan tinggi badan 4 jengkal, berbulu tebal dan tipis yang berwarna merah
7. Bangsa seperti Kera

ﺃﻣﺔ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ ﺍﻟﻨﺴﻨﺎﺱ ﻷﺣﺪﻫﻢ ﻧﺼﻒ ﺭﺃﺱ ﻭﻧﺼﻒ ﺑﺪﻥ ﻭﻳﺪ ﻭﺭﺟﻞ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻛﺄﻧﻪ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻗﺪ ﻧﺼﻔﻴﻦ ﻳﻘﻔﺰ ﻗﻔﺰﺍ
ﻭﺃﻧﻪ ﻳﻮﺟﺪ ﻓﻲ ﻏﻴﺎﺽ ﺃﺭﺽ ﺍﻟﻴﻤﻦ ﻭﻫﻮ ﻧﺎﻃﻖ
makhajaib9
Mereka setengah manusia – setengah kera, bisa berbicara, berjalan melompat-lompat, terdapat di dataran subur tanah Yaman.
Tentu kita bertanya-tanya…
Apakah makhluk-makhluk ajaib, yang diceritakan Imam Zakariya al-Qazwini ini, pernah hidup di bumi ?
Atau mungkin, yang beliau tulis, hanya merupakan kisah fiksi ?
Untuk menjawab semua itu, sudah seharusnya didasarkan kepada penelitian ilmiah.
Sebab tidak menutup kemungkinan, apa yang diungkapkan oleh Imam Qazwini, merupakan hasil pengamatannya terhadap makhluk-makhluk yang berada diluar dimensi manusia, yang lebih dikenal sebagai makhluk jenis Jin.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Sumber :
1. Diskusi Grup Facebook “Mencari Penghuni Langit
2. Aja’ib al-makhluqat wa Gharaib al-Mawjudat (Virtual)
3. Aja’ib al-makhluqat (Turkish Version) 

4. Aja’ib al-makhluqat wa Gharaib al-Mawjudat (Wikipedia)