Kamis, 10 April 2014

Penghuni Langit, dalam Budaya Masyarakat Nusantara

Sang Hyang Ismaya mengamuk, berbagai teknologi persenjataan ia keluarkan untuk mengalahkan lawannya. Sama halnya dengan sang lawan, Sang Hyang Tejamantri, dengan sekuat tenaga ia menahan gempuran-gempuran dari musuhnya.
Pertempuaran dua bersaudara, yang terjadi di Kahyangan, sebuah negeri nun jauh di sana di luar bumi, telah meluluh lantak-kan wilayah sekitarnya. Gunung-gunung dibikin hancur, bahkan akibat dahsyatnya adu kesaktian ini, berakibat merusak tubuh mereka berdua.
Sang Penguasa Kahyangan, Sang Hyang Tunggal langsung turun ke lapangan, mererai pertempuran kedua anaknya. Alhasil keduanya diusir dari Kahyangan, keduanya diperintahkan turun ke bumi, Sang Hyang Ismaya (Semar) mendapat tugas membimbing penguasa berwatak baik dan Sang Hyang Tejamantri (Togog), ditugaskan membimbing penguasa bumi yang berwatak jahat.

Penghuni Langit Pewayangan, bukanlah Penghuni Surga
Kisah di atas, tentu sangat populer di kalangan pecinta wayang. Cerita yang telah berumur ratusan tahun itu, berulang-ulang dikisahkan kembali oleh Sang Dalang.
Tentu semua maklum, yang dimaksud Kahyangan bukanlah surga dalam pemahaman Islam. Karena Kahyangan pada Pewayangan adalah sebuah wilayah yang di pimpin Raja Dewa, yang memiliki istri dan anak.
Bahkan penduduk Kahyangan digambarkan, sering hilir mudik ke bumi, dan ada beberapa diantaranya, berkeluarga dengan penduduk bumi.
Penguasa Mataram, Keturunan Bidadari
Selain Para Dewa, masyarakat kita juga mengenal Penghuni Langit yang lain, yang disebut Bidadari.
Bidadari digambarkan sebagai wanita yang berwajah rupawan, sama halnya dengan Para Dewa, Bidadari ini juga diceritakan sering berpergian menuju bumi.

Dalam dunia genealogy, kita mengenal nama Dewi Nawang Sih, istri dari Raden Bondhan Kejawan (Lembu Peteng).  Mereka berdua dikaruniai anak bernama Raden Depok (Ki Ageng Getas Pandowo).
Melalui zuriat Raden Depok inilah, akan muncul penguasa Mataram Islam pertama, sekaligus leluhur para Bangsawan Jawa, yaitu Raden Danang Sutowijoyo (Panembahan Senopati).
Siapakah Dewi Nawang Sih ?
Berdasarkan kisah legenda, beliau adalah puteri Jaka Tarub, yang menikah dengan seorang Bidadari yang bernama Dewi Nawang Wulan.
Terlepas akan kebenaran Legenda keberadaan Sang Hyang Ismaya (Semar) dan Dewi Nawang Wulan, kisah-kisah itu telah memberi isyarat kepada kita, bahwa sejak dahulu kala, manyarakat di Nusantara telah mempercayai adanya makhluk berakal lain di luar bumi, yang oleh masyarakat barat di-istilahkan sebagai Alien.

sumber : http://kanzunqalam.com

0 komentar:

Posting Komentar